Tanggapan saya mengenai prinsip-prinsip di atas adalah:
a. Semangat pelayanan prima yang dilakukan
Pelayanan prima berarti pelayanan yang sangat baik , atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan prima merupakan factor kunci keberhasilan dalam perusahaan. Jika bisnis tumbuh dan berkembang dan bisa bertahan dalam persaingan maka keuntungan dan pendapatan juga akan meningkat. Untuk melaksanakan hal tersebut maka kita harus memperbanyak jumlah pelanggan yang kita miliki degan demikian kita harus memelihara dan mempertahankan pelanggan kita seperti halnya mendapatkan pelanggan baru. Pelayanan prima penting bagi perusahaan karena dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dan membantu mengamankan masa depan bisnisnya.
Contoh : pelayanan prima dikembangkan berdasarkan prinsip 3 A (Attitude, Attention, dan Action). Attitude misalnya dengan perilaku sopan dan menghargai pelanggan. Attention misalnya mencurahkan perhatian penuh pada pelanggan. Action misalnya mencatat setiap pesanan pelanggan dan kebutuhan para pelanggan.
b. Semangat fairness
Dalam bisnis yang sukses harus diawali dengan kejujuran serta keadilan. Kejujuran merupakan nilai luhur yang harus dimiliki oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya. Sedangkan untuk keadilan akan menciptakan jiwa yang sportif, adil dalam bertindak misalkan etika antara bawahan dengan atasan. Hal ini yang akan membuat perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya dalam menjalankan tugasnya.
Contoh : sikap professional antara sesama rekan kerja.
c. Semangat harmonis dan kerja sama
Suatu bisnis akan berhasil apabila didalamnya ada hubungan harmonis antara rekan kerja dan kerja sama yang kuat untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Pribadi-pribadi yang berkompeten akan bekerja sama dalam membangun perusahaan sehingga visi perusahaan pun akan dapat terwujud. Hubungan harmonis akan dapat berjalan apabila dapat saling menghargai satu sama lain.
Contoh : gathering perusahaan untuk mempererat hubungan antara rekan kerja.
d. Semangat kerja keras untuk maju
Diperlukan kerja keras untuk mewujudkan impian. Tentunya juga harus didukung dengan susunan kerja yang terencana, agar dapat mencapai goal yang memuaskan dan tepat waktu.
Contoh : kisah Bob sadino yang tidak lulus sekolah berhasil mempunyai bisnis supermarket kem chicks dari hasil kerja kerasnya.
e. Semangat hormat dan rendah hati
Semangat hormat dan rendah hati harus dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Hal tersebut akan menciptakan hubungan yang harmonis baik sesama rekan kerja atau atasan dan bawahan dan juga meningkatkan semangat kerja sama untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
f. Semangat mengikuti hukum alam
Semangat mengikuti hukum alam harus dilihat secara positif, dengan maksud seseorang yang mempunyai kompetensi yang baik di atas rata-rata akan mendapatkan peluang di perusahaan untuk mendapatkan jabatan yang lebih baik begitupun sebaliknya jika seseorang yang tidak mempunyai kompetensi yang baik akan tersingkir atau mendapat jabatan yang rendah. Hal tersebut memotivasi kita agar dapat bekerja dengan semaksimal mungkin. Persaingan dalam dunia kerja harus dibarengi dengan jiwa yang sportif agar terhindar dari persaingan yang tidak sehat yang dapat merugikan orang lain.
Contoh : pekerja diharapkan selalu membuat improvement agar dapat mengambil peluang yang lebih baik.
g. Kejujuran adalah pangkal sukses
Dalam berbisnis biasakanlah tanamkan sikap jujur dalam hal apapun, dengan jujur kita akan meraih kesuksesan. Dengan kejujuran pada diri seseorang, maka seseorang tersebut akan melakukan tugas – tugasnya sendiri secara baik dan benar. Dengan kejujuran akan tercipta manusia yang mandiri dalam hidupnya serta terciptanya kepercayaan pihak lain terhadap yang bersangkutan.
Contoh : penggunaan daging yang fresh dan halal di restoran.
h. Semangat bersyukur
Setelah prinsip – prinsip diatas terlakasana serta usaha – usaha sudah dilakukan dengan optimal, sehingga tercurahkan daya upaya dalam setiap tugas – tugas terselesaikan dengan baik. Kemudian barulah semangat bersyukur atas usaha – usaha yang telah dilakukan sebelumnya agar mendapatkan hasil yang optimal dan memuaskan. Apapun hasilnya adalah hasil kerja keras yang telah individu, kelompok, instansi atau sebuah perusahaan lakukan, jika hasil kerja (output) menghasilkan output yang bagus, secara harfiah haruslah dipertahankan dengan baik serta adanya kompeten yang bersangkutan untuk berinovasi yang lebih baik lagi. Jika sebaliknya tercipta output yang rendah dari hasil kerja yang telah individu, kelompok, instansi atau sebuah perusahaan lakukan, haruslah yang bersangkutan melakukan daya upaya melakukan perbaikan secara menyeluruh sebagai bentuk usaha perbaikan dari hasil kerja sebelumnya.
Contoh : seorang pedagang yang selalu bersyukur atas pendapatannya yang didapat setiap harinya.
Tanggapan mengenai perihal di bawah ini
Tanggapan mengenai perihal di bawah ini
“bisnis apapun adalah bagian dari sebuah sistem sosial dan atas dasar itu mempunyai hak dan tanggung jawab kebebasan untuk mengejar tujuan-tujuan ekonomis dibatasi oleh hukum dan tersalurkan melalui kekuatan pasar bebas, tetapi tuntutan tersebut bersifat minimal karena hanya menuntut agar bisnis menyediakan barang dan jasa yang diinginkan, bersaing secara fair dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain”
Perusahaan mempunyai hak untuk memperoleh keuntungan dari bisnis yang dijalankan, tentunya bukan bisnis yang dilarang oleh pemerintah dan juga Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Yang dimaksud adalah apabila suatu perusahaan menghasilkan suatu produk, perusahaan perlu adanya menjalankan kewajiban – kewajiban serta tanggung jawab sebagai dasar moral dan moriil yang diberikan perusahaan seperti pajak kepada pemerintah, membayar perjanjian kepada perusahaan swasta lainnya, bakti sosial kepada masyarakat, mendirikan fasilitas – fasilitas lainnya yang bermanfaat bagi banyak orang. Hal tersebut dilakukan dalam rangka bentuk kewajiban dan tanggung jawab perusahaan kepada eksternal perusahaan.
Pada dasarnya produk yang akan dipasarkan akan terjadi jika adanya kekuatan pasar, yakni jika ada permintaan pasar maka akan ada pula penawaran pasar dalam suatu tingkat domestik maupun global. Namun biasanya hal tersebut terkendala oleh adanya hukum – hukum yang mengatur pemasaran tersebut. Perusahaan tidak dapat melakukan pemasaran sesuai dengan keinginan perusahaan tetapi perlu diatur oleh pemerintah sebagai adanya campur tangan pemerintah dalam suatu pasar tingkat domestik maupun global. Dengan adanya peraturan – peraturan yang dikeluarkan maka akan tercipta kerjasama tingkat domestik maupun pada tingkat internasional sebagai bentuk saling terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan yang diinginkan di dalam suatu negara satu sama lain. Dengan begitu, akan tercipta pula kerjasama dagang secara global yang terorganisir. Namun disamping itu perlu adanya batasan – batasan / quota barang dan jasa yang boleh diperdagangkan dan tidak boleh diperdagangkan sebagai bentuk keseimbangan di dalam suatu negara, dengan tujuan menyelamatkan perusahaan kecil hingga tingkat besar atas produk – produk mereka. Jika sudah terjalin hubungan kerjasama dagang secara global, haruslah menekankan etika dalam berbisnis dalam setiap kerjasama dagang sebagai regulator tidak adanya kerugian yang ditimbulkan oleh pihak – pihak tertentu yang bisa mengganggu hubungan kerjasama tersebut.