Minggu, 02 Oktober 2011

Masalah pokok dalam etika bisnis

MASALAH POKOK DALAM ETIKA BISNIS

Seorang direktur teknik harus menerapkan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi industri namun teknologi dapat menghilangkan lapangan pekerjaan karena pekerja digantikan oleh teknologi tersebut. Ini menunjukkan bahwa masalah etika juga meliputi kehidupan bisnis. Perusahaan harus menetapkan patokan etika yang harus diambil dalam setiap keputusannya agar masyarakat tidak menganggap keputusan tersebut hanya untuk kepentingan perusahaan sendiri. Hal ini membuat perusahaan semakin sadar dalam mempekirakan dan mengendalikan keputusannya tentang etika yang harus dihadapi.
Seiring zaman, perusahaan dituntut untuk melakukan perubahan untuk menghadapi ancaman. Misalkan perusahaan harus melakukan pergantian teknologi baru atau mesin baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidaksesuaian keahlian tenaga kerjanya dengan mesin tersebut. Namun ada kerugian yang terjadi yang tidak dapat dibayar oleh promotor inovasi yaitu berupa hilangnya lapangan pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, ekonomi dan linkungan. Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.
Salah satu masalah berikutnya adalah monopoli pasar. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar sebagai acuan dalam pemasaran.

Berikutnya adalah unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggung jawab terhadap barang dan dana orang lain. Tugas utama berada pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.

                Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar